Pengertian,Spesifikasi,Jenis,Cara Kerja dan Penerapan Alat Clarifier di Industri
Clarifier adalah alat berupa settling tank yang biasanya digunakan untuk menghilangkan padatan dari suatu fluida yang mengendap akibat sedimentasi..Clarifier biasanya digunakan pada pengolahan air tahap pertama yaitu proses penjernihan air untuk menghilangkan zat padat yang ada dalam bentuk suspensi yang dapat menyebabkan kekeruhan pada air. Raw water (air baku) yang berasal dari sungai Peusangan dipompakan dengan tekanan1-3 kg/cm. Kekeruhan (turbidity) air baku yang masuk ke clarifier sekitar 1-21 ppm, pada saat normal operasi sedangkan pada saat hujan turbidity-nya lebih besar dari 11 ppm.
Dalam klarifier terdapat 3 zona:
a. zona mixer. Pada zona ini umpan dicampurkan dengan koagulan dalam tangki berpengaduk cepat, bertujuan agar umpan yang masuk dalam klarifier telah bercampur dengan koagulan dengan sempurna.Proses penetralan dimana partikel koloid bermuatan oleh koagulan.Koagulan merupakan bahan tambahan yang berfungsi untuk menetralkan partikel yang bermuatan negatif. Partikel akan saling mendekat ukuran yang lebih besar. karena adanya elektrostatis sehingga membentuk ukuran yang lebih besar, Putaran sangat cepat Koagulan yang sering digunakan: Aluminium sulfat (tawas), Ferric chloride, Sodium aluminate
b. zona flokulasi. Pada zona ini suspended solid yang telah bercampur dengan koagulan mengalami flokulasi dan diputar secara berlahan dengan rake arms. Perputaran secara pelan ini bertujuan agar flok yang telah terbentuk tidak kembali pecah dan partikel dapat saling bertumbukan untuk membentuk flok .Flokulasi merupakan proses penggabungan floc-floc yang lebih besar. Massa dan bentuk floc akan semakin besar sehingga terjadi pengendapan.
Bagian-bagian utama klarifier :
a. zona mixer. Pada zona ini umpan dicampurkan dengan koagulan dalam tangki berpengaduk cepat, bertujuan agar umpan yang masuk dalam klarifier telah bercampur dengan koagulan dengan sempurna.Proses penetralan dimana partikel koloid bermuatan oleh koagulan.Koagulan merupakan bahan tambahan yang berfungsi untuk menetralkan partikel yang bermuatan negatif. Partikel akan saling mendekat ukuran yang lebih besar. karena adanya elektrostatis sehingga membentuk ukuran yang lebih besar, Putaran sangat cepat Koagulan yang sering digunakan: Aluminium sulfat (tawas), Ferric chloride, Sodium aluminate
b. zona flokulasi. Pada zona ini suspended solid yang telah bercampur dengan koagulan mengalami flokulasi dan diputar secara berlahan dengan rake arms. Perputaran secara pelan ini bertujuan agar flok yang telah terbentuk tidak kembali pecah dan partikel dapat saling bertumbukan untuk membentuk flok .Flokulasi merupakan proses penggabungan floc-floc yang lebih besar. Massa dan bentuk floc akan semakin besar sehingga terjadi pengendapan.
c. zona sedimentasi. Pada zona ini flok yang telah membesar tersedimentasi didasar tangki sehingga membentuk sludge yang kemudian akan diblowdown.
a. tangki krucut, berguna sebagai tempat sedimentasi dan tempat pemisahan antara cairan yang bening dan patikel flok.
b. tangki mixing, berguna sebagai tempat percampuran antara koagulan dan umpan.
c. rake arms, lengan panjang yang menyapu bagian tengah tangki dan berjalan secara pelan, berguna sebagai penghilang scum dan mempercepat proses flokulasi
d. sludge blow-down pipe, saluran untuk memblow-down sludge dari klarifier.
Alat-alat penunjang , diantaranya yaitu :
a. Dosing Pump, berfungsi untuk menginjeksi zat koagulan, flokulan, klorin, dsb. Kecepatan alir dari dosing pump biasanya 0,1-1% dari kapasitas pompa yang dibutuhkan. Misalnya, kecepatan alir air 2000 liter/jam, maka kecepatan alir dosing pump adalah 2 liter/jam-20 liter/jam.
b. Mixing Tank, berfungsi sebagai tangki untuk memastikan material teraduk sempurna dan homogeny dengan air. Bag Filter, berfungsi sebagai penyaring jika proses koagulasi dan flokasi tidak terjadi dengan sempurna, sehingga masih terdapat flok halus yang tidak bisa terendapkan.
Apabila dibagi secara umum terdapat dua jenis clarifier yaitu Circular Clarifier dan Plate Clarifier. Perbedaan dari keduanya yang paling sigfikan adalah metode pemisahannya. Circular Clarifier menggunakan rake arm yang berputar sedangkan Plate Clarifier menggunakan plat – plat lamella.
1) Circular Clarifier
Circular Clarifier pada umumnya berbentuk tanki silinder dari beton dengan diameter 26 meter dan tinggi 3,65 meter. Mekanisme kerja Circular Clarifier adalah fluida yang mengandung flok – flok mengalir ke Clarifier melalui pipa influent clarifier untuk dipisahkan flok-floknya dengan cara pengendapan gravitasi. Untuk pengendapan yang efesien, perlu pengadukan dengan menggunakan rake arm yang berputar lambat sehingga zat pengendap akan terbagi dalam air sebelum pengendapan untuk membentuk gumpalan yang lebih besar. Kemudian endapan akan terbawa ke tengah – tengah karena sistem gravitasi dan akibat perputaran rake arm. Endapan akan mampu di-blowdown atau di-drain away melalui sludge well dilanjutkan ke sludge discharge. Fluida yang sudah bersih dipisahkan melalui overlow di bibir clarifier.
- Kelebihan :
Waktu tinggal yang lebih pendek untuk memudahkan apabila adanya secondary settling
Mekanisme pengumpulan sludge yang lebih simple
Flokulasi dapat ditampung dalam tanki yang tedapat didalam bagian clarifier hal ini memudahkan activated sludge settling
Biaya Maintenance yang lebih murah
Pengambilan heavy sludge lebih mudah
Kekurangan :
Kurang efisien untuk skala kecil
Membutuhkan tempat yang cukup besar untuk instalasi alat
2) Plate Clarifier
Plate Clarifier memiliki kelebihan daripada Circular Clarifier yaitu pada efisiensi tempat karena bentuknya yang tidak terlalu besar sehingga bisa menurunkan cost yang dibutuhkan untuk pembuatan maupun saat instalasi. Plate Clarifier menggunakan plat – plat lamella untuk memisahkan padatannya dengan fluida yang ingin dimurnikan. Plat – plat ini biasanya dipasang sangat rapat antara satu sama lain yaitu rentang 1 – 4 inch sehingga padatan tidak mampu melewatinya. Plate Clarifier dibagi menjadi dua jenis yaitu Horizontal Plate Clarifier dan Vertical Plate Clarifier. Perbedaan keduanya selain arah aliran adalah metode pemisahan padatannya. Jika Horizontal Plate Clarifier menggunakan pipa yang terdapat pompa untuk mengeluarkan padatannya, maka Vertical Plate Clarifier menggunakan sistem gravitasi.
Mekanisme kerja Plate Clarifier adalah fluida masuk melalui lubang inlet dalam keadaan belum ada endapan, sehingga setelah masuk nantinya fluida akan diarahkan ke dalam tangki flokusi dimana flokulan akan ditambahkan. Pada tangki flokulasi akan terbentuk flok – flok yang akan menjadi endapan. Fluida beserta endapan akan terdorong yaitu dengan menyuplai jumlahnya secara terus – menerus. Fluida dan endapan akan melewati plat – plat lamella yang rapat sehingga endapan akan tertahan dan akan dikeluarkan. Fluida yang sudah bersih akan keluar melalui clean liquid outlet dengan sistem overflow.
- Kelebihan :
Membutuhkan tempat yang lebih kecil
Biaya konstruksi yang lebih murah
Memiliki sistem thickening sludge yang lebih baik
Tidak ada bagian mekanik yang bergerak (untuk clarifier lamella)
Cocok untuk pengoperasian berskala kecil
- Kekurangan :
Biaya maintenance yang mahal dan harus berkala
Membutuhkan tempat yang tidak banyak
Waktu tinggal yang lebih lama
Lebih tidak efektif untuk campuran feed yang mengandung banyak padatan
b. tangki mixing, berguna sebagai tempat percampuran antara koagulan dan umpan.
c. rake arms, lengan panjang yang menyapu bagian tengah tangki dan berjalan secara pelan, berguna sebagai penghilang scum dan mempercepat proses flokulasi
d. sludge blow-down pipe, saluran untuk memblow-down sludge dari klarifier.
Alat-alat penunjang , diantaranya yaitu :
b. Mixing Tank, berfungsi sebagai tangki untuk memastikan material teraduk sempurna dan homogeny dengan air. Bag Filter, berfungsi sebagai penyaring jika proses koagulasi dan flokasi tidak terjadi dengan sempurna, sehingga masih terdapat flok halus yang tidak bisa terendapkan.
Apabila dibagi secara umum terdapat dua jenis clarifier yaitu Circular Clarifier dan Plate Clarifier. Perbedaan dari keduanya yang paling sigfikan adalah metode pemisahannya. Circular Clarifier menggunakan rake arm yang berputar sedangkan Plate Clarifier menggunakan plat – plat lamella.
Circular Clarifier pada umumnya berbentuk tanki silinder dari beton dengan diameter 26 meter dan tinggi 3,65 meter. Mekanisme kerja Circular Clarifier adalah fluida yang mengandung flok – flok mengalir ke Clarifier melalui pipa influent clarifier untuk dipisahkan flok-floknya dengan cara pengendapan gravitasi. Untuk pengendapan yang efesien, perlu pengadukan dengan menggunakan rake arm yang berputar lambat sehingga zat pengendap akan terbagi dalam air sebelum pengendapan untuk membentuk gumpalan yang lebih besar. Kemudian endapan akan terbawa ke tengah – tengah karena sistem gravitasi dan akibat perputaran rake arm. Endapan akan mampu di-blowdown atau di-drain away melalui sludge well dilanjutkan ke sludge discharge. Fluida yang sudah bersih dipisahkan melalui overlow di bibir clarifier.
- Kelebihan :
Waktu tinggal yang lebih pendek untuk memudahkan apabila adanya secondary settling
Mekanisme pengumpulan sludge yang lebih simple
Flokulasi dapat ditampung dalam tanki yang tedapat didalam bagian clarifier hal ini memudahkan activated sludge settling
Biaya Maintenance yang lebih murah
Pengambilan heavy sludge lebih mudah
Kekurangan :
Kurang efisien untuk skala kecil
Membutuhkan tempat yang cukup besar untuk instalasi alat
2) Plate Clarifier
Plate Clarifier memiliki kelebihan daripada Circular Clarifier yaitu pada efisiensi tempat karena bentuknya yang tidak terlalu besar sehingga bisa menurunkan cost yang dibutuhkan untuk pembuatan maupun saat instalasi. Plate Clarifier menggunakan plat – plat lamella untuk memisahkan padatannya dengan fluida yang ingin dimurnikan. Plat – plat ini biasanya dipasang sangat rapat antara satu sama lain yaitu rentang 1 – 4 inch sehingga padatan tidak mampu melewatinya. Plate Clarifier dibagi menjadi dua jenis yaitu Horizontal Plate Clarifier dan Vertical Plate Clarifier. Perbedaan keduanya selain arah aliran adalah metode pemisahan padatannya. Jika Horizontal Plate Clarifier menggunakan pipa yang terdapat pompa untuk mengeluarkan padatannya, maka Vertical Plate Clarifier menggunakan sistem gravitasi.
- Kelebihan :
Membutuhkan tempat yang lebih kecil
Biaya konstruksi yang lebih murah
Memiliki sistem thickening sludge yang lebih baik
Tidak ada bagian mekanik yang bergerak (untuk clarifier lamella)
Cocok untuk pengoperasian berskala kecil
- Kekurangan :
Biaya maintenance yang mahal dan harus berkala
Membutuhkan tempat yang tidak banyak
Waktu tinggal yang lebih lama
Lebih tidak efektif untuk campuran feed yang mengandung banyak padatan
Penggunaan Clarifier pada skala industri cukup banyak digunakan, terutama digunakan pada pabrik yang proses utamanya berada pada water treatment dan lagi biasanya Clarifier juga digunakan pada instalasi pengolahan air limbah suatu pabrik.
Post a Comment for "Pengertian,Spesifikasi,Jenis,Cara Kerja dan Penerapan Alat Clarifier di Industri"