Apa Langkah-Langkah Untuk Mempertahankan Karyawan dalam Suatu Perusahaan
Perlu adanya perhatian khusus dari pihak perusahaan terkait adanya niat karyawan untuk meninggalkan organisasi (Sulistyan dkk, 2019). Apalagi setelah organisasi telah menginvestasikan dana untuk rekrutmen, orientasi, dan pelatihan untuk para karyawan. Karyawan yang memiliki kinerja baik perlu dipertahankan dengan melakukan manajemen kinerja dan kompensasi.
1. Manajemen kinerja
Manajemen kinerja adalah komunikasi terbuka antara manajer dengan karyawan menyangkut penetapan tujuan, memberikan umpan balik baik dari manajer kepada karyawan maupun sebaliknya (Schwartz, 1999). Manajemen kinerja dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu (Nursam, 2017):
● Masukan
Masukan berupa sumber daya manusia, modal, material, peralatan dan teknologi, serta metode dan mekanisme kerja perlu dikelola supaya dapat bersinergi dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen kinerja memerlukan masukan berupa sumber daya manusia dengan kapabilitas yang baik sebagai perorangan maupun tim. Kapabilitas diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi.
● Proses
Manajemen kerja dijalankan secara jujur agar tidak merugikan masing-masing individu. Manajer akan melakukan evaluasi kinerja untuk mengetahui apakah kinerja karyawan baik atau tidak. Contoh metode evaluasi kinerja adalah sebagai berikut:
1. Tertulis
Evaluator memberi esai deskripsi kinerja karyawan serta saran. Metode ini mudah dilakukan namun sangat bergantung pada kemampuan kepenulisan evaluator dan subjektif.
2. Peristiwa penting
Evaluator memberi penilaian pada kejadian penting berdampak/perilaku yang membedakan satu karyawan dan lainnya.
3. Skala penilaian grafis
Kinerja karyawan dikuantifikasi dalam skala tertentu dan disajikan dalam grafis. Evaluator merinci faktor kinerja yang dipakai dan melakukan penilaian berdasarkan faktor tersebut.
4. Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
Metode ini merupakan perpaduan metode peristiwa penting dengan skala penilaian grafis. Evaluator memiliki skala penilaian berbasis perilaku kerja.
5. Perbandingan multi karyawan
Kinerja satu karyawan dibandingkan dengan karyawan lain dalam satu kelompok kerja. Namun metode ini sulit dilakukan jika jumlah karyawan dalam satu kelompok kerja banyak.
6. MBO
Karyawan dievaluasi berdasarkan capaian hasil. Penilaian dengan metode ini memiliki orientasi pada hasil.
7. Penilaian 360 / menyeluruh
Metode ini menggunakan umpan balik dari seluruh elemen kerja, yaitu supervisor, rekan kerja, dan karyawan lain.
● Keluaran
Keluaran berupa hasil dari kinerja organisasi dalam bentuk barang maupun jasa. Hasil ini dibandingkan dengan tujuan yang diharapkan. Bila terdapat deviasi akan menjadi umpan balik perencanaan tujuan yang akan datang dan implementasi kinerja yang sudah dilakukan.
● Manfaat
Selain memperhatikan keluaran, manajemen kinerja juga memperhatikan manfaat dari hasil kerja. Dampak hasil kerja dapat bersifat positif bagi organisasi, misalnya karena keberhasilan seseorang mewujudkan prestasinya berdampak meningkatkan motivasi sehingga semakin meningkatkan kinerja organisasi. Tetapi dampak keberhasilan seseorang dapat bersifat negatif, jika karena keberhasilannya iamenjadi sombong yang akan membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif.
2. Kompensasi
Secara sederhana, semakin besar tanggung jawab seorang manajer maka akan semakin besar kompensasi yang seharusnya diperoleh. Hal yang dipertimbangkan dalam pemberian kompensasi, antara lain: jumlah anak buah, tingkat senioritas dalam perusahaan (lama kerja), dan kompleksitas fungsi jabatan. Dalam pendekatan tradisional atau birokrasi tersebut, seorang eksekutif senior akan memperoleh gaji yang lebih besar.
Akhir-akhir ini, pemberian kompensasi didasarkan pada pendapat Edward Lawler yang mengemukakan pendekatan gaji baru, yang merupakan pendekatan strategi pada kompensasi total. Kompensasi total terdiri dari gaji dasar, gaji variabel (gaji insentif), dan gaji tidak langsung (tunjangan). Perusahaan akan menyesuaikan tenaga kerja yang dihargai secara kompetitif dan siap kerja. Gaji variabel digunakan untuk memberikan penghargaan atas peningkatan prestasi (gaji variabel diharapkan dapat meningkatkan semangat karyawan dalam bekerja, dan sebagai pemersatu hubungan antara manajemen dengan karyawan bahwa mereka adalah mitra kerja). Gaji tidak langsung atau tunjangan adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap karyawan (berupa tunjangan kesehatan). Akhir-akhir ini, beberapa perusahaan mencoba teknik baru dalam mengatur tunjangan kesehatan dengan cara tanggungan bersama.
Post a Comment for "Apa Langkah-Langkah Untuk Mempertahankan Karyawan dalam Suatu Perusahaan"