Pengertian,Jenis-Jenis Disiplin dan Indikator Disiplin Kerja
Disiplin merupakan suatu keadaan tertentu di mana seseorang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan – peraturan yang ada dengan rasa senang hati (Indah Puji, 2014, p.182). Sedangkan, kerja adalah segala aktivitas yang dilakukan manusia yang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.di dalam sebuah organisasi, diperolehkan suatu pembinaan bagi pegawai untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang telah ditetapkan. Disiplin kerja lah yang akan menjadi alat komunikasi paling efektif, seperti yang dikemukakan oleh Veithzal Riva’i dalam Indah Puji (2014, p.183) menyebutkan bahwa disiplin kerja merupakan sesuatu alat yang digunakan manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan serta norma-norma sosial yang berlaku.
Nawawi dalam indah (2014, p.183) berpendapat bahwa disiplin adalah usaha mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disetujui bersama dalam melaksanakan kegiatan agar pembinaan hukuman pada seseorang atau kelompok dapat dihadiri. Sedangkan menurut malayu hasibuan dalam indah (2014, p.183) menyatakann bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku. Disiplin ada berbagai jenis, berikut jenis-jenis disiplin
1. Disiplin Diri
Sikap disiplin dikembangkan atau dikontrol oleh diri sendiri. Hal ini merupakan manifestasi atau aktualisasi dari tanggung jawab pribadi yang berarti mengakui dan menerima nilai-nilai yang ada di luar dirinya. Melalui disiplin diri, karyawan merasa bertanggung jawab dan dapat mengatur dirinya sendiri untuk kepentingan organisasi.
2. Disiplin Kelompok
Kegiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat individu, sehingga selain disiplin diri masih diperlukan disiplin kelompok. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa disiplin kelompok adalah patut, taat, dan tunduknya kelompok terhadap peraturan, perintah, dan ketentuan yang berlaku, serta mampu mengendalikan diri dari dorongan kepentingan dalam upaya pencapaian cita-cita dan tujuan tertentu,serta memelihara stabilitas organisasi dan menjalankan standar-standar organisasi.
3. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah disiplin yang ditujukan untuk mendorong pegawai agar berdisiplin dengan menaati dan mengikuti berbagai standar serta peraturan yang telah ditetapkan. Menurut T. Hani Handoko dalam indah puji hartatik,disiplin preventif adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendorong karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
4. Disiplin Korektif
Disiplin ini dimaksudkan untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan yang berlaku dan memperbaikinya untuk masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan yang dimukakan prabu mangkunegara bahwa disiplin korektif adalah upaya untuk menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku dalam perusahaan.
5. Disiplin Progresif
Disiplin progresif merupakan pemberian hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran yang terulang. Tujuannya adalah memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengambil tindakan korektif sebelum dilakukan hukuman-hukuman yang lebih serius.dilaksanakan disiplin progresif ini memungkinkan manajemen untuk membantu pegawai dalam memperbaiki kesalahan. Seperti yang dikemukakan oleh veithzal riva’i bahwa disiplin progresif dirancang untuk memotivasi karyawan yang mengoreksi kekeliruannya secara sukarela.contohnya dari disiplin progresif adalah teguran secara lisan oleh atasan,skorsing pekerjaan, diturunkan pangkat atau dipecat.
Indikator Disiplin Kerja
Menurut Abdurrahmat Fathoni dalam Indah (2014, p.200) indikator mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, di antaranya sebagai berikut:
1. Tujuan dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan staf dalam memahami peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi sangat berpengaruh pada tingkat kedisiplinan karyawan. Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada, menjadi penyebab terbaik tindakan indisipliner.
2. Keteladanan Pimpinan
Seorang pemimpin harus dapat memberikan contoh pada staf dan menjadi role model/panutan bagi bawahannya. Apabila pimpinan tidak bisa menjadi contoh yang baik bagi bawahan maka setiap aturan dan kebijakan yang dibuat tidak akan dilaksanakan oleh staf secara maksimal.
3. Keadilan
Aturan-aturan yang dibuat harus diberlakukan untuk semua staf tanpa memandang kedudukan. Bilang ada yang melanggar maka harus dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Pengawasan Melekat
Tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan.
5. Sanksi Hukuman
Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarah dan memperbaiki perilakukan pegawai, bukan untuk menyakiti.tindakan indisipliner hanya dilakukan pada pegawai yang tidak dapat mendisiplinkan diri, menentang/tidak dapat mematuhi peraturan/prosedur organisasi.
6. Ketegasan
Ketegasan seorang pimpinan dalam memberikan sanksi terhadap staf yang melakukan pelanggaran difokuskan untuk mengoreksi penampilan kerja agar peraturan kerja dapat diberikan secara konsisten.
7. Hubungan kemanusiaan
Disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada,sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Post a Comment for "Pengertian,Jenis-Jenis Disiplin dan Indikator Disiplin Kerja"