Pendekatan Kontingen pada Kepemimpinan Model Kontingensi-Fiedler
Pendekatan sifat dan tingkah laku menunjukan bahwa kepemimpinan yang efektif tergantung banyak variabel, seperti budaya organisasi dan sifat dari tugas. Tidak satupun sifat yang secara umum dimiliki oleh semua pemimpin yang efektif. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan. Berikut ini empat model Kepemimpinan yang terbukti efektif untuk diterapkan:
a. Model Kontingensi-Fiedler
Teori kontingensi menganggap kepemimpinan adalah proses di mana kemampuan pemimpin untuk memberikan pengaruh serta tingkat gaya kepemimpinan, kepribadian, dan pendekatan diri akan dipengaruhi dan mempengaruhi situasi kelompok. Menutur Fiedler sendiri, seseorang dapat menjadi pemimpin bukan terjadi karena sifat diri, melainkan karena faktor situasi dan adanya interaksi pemimpin dengan situasi yang dipimpin. Model kontingensi kepemimpinan yang efektif ini dikembangkan sendiri oleh Fiedler sejak tahun 1967.
Teori kontingensi sering disebut teori situasional karena menurut Fiedler, kepemimpinan yang tepat sangat dipengaruhi oleh situasi. Dalam teori ini, Fiedler memandang bahwa sifat kepemimpinan cenderung tidak fleksibel dan susah diubah mengikuti kondisi kelompok. Secara alami, pemimpin akan mencoba memakai pengaruhnya kepada anggota kelompok, sehingga tinggi rendahnya kinerja kelompok dipengaruhi oleh sistem motivasi dari pemimpin dan sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan serta mempengaruhi situasi tertentu. Teori ini beranggapan bahwa pengaruh pemimpin dalam efektifitas kinerja tergantung pada gaya kepemimpinan dan kesesuaian dengan situasi yang dihadapi. Namun, seiring berjalannya waktu, situasi akan mengalami bervariasi sepanjang dimensi yang berbeda, sehingga tidak ada satu gaya atau pendekatan kepemimpinan yang terbaik.
Teori kontingensi menilai suatu kepemimpinan menjadi dua tipe, yaitu leader orientation dan situation favorability. Leader orientation merupakan pilihan yang dilakukan pemimipin pada organisasi dan berorinetasi pada hubungan atau tugas. Leader orientation didapat dari skala semantic differential dari rekan yang paling tidak disenangi (Least Preferred Coworker, LPC). LPC tinggi jika pemimpin tidak menyenangi rekan kerja, sedangkan LPC yang rendah menunjukkan pemimpin yang siap menerima kerja sama. Selanjutnya, situation favorability adalah tolak ukur sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan suatu situasi, yang ditentukan 3 variabel situasi, meliputi:
1. Hubungan pemimpin-anggota
Merupakan batasan dimana pemimpin memiliki dukungan dan kesetiaan dari para bawahan, pemimpin mempengaruhi kelompok dan kondisi di mana ia dapat melakukan begitu. Seorang pemimpin yang diterima oleh anggota kelompok adalah dalam situasi yang lebih menguntungkan daripada orang yang tidak.
2. Kekuasaan posisi
Merupakan batasan dimana pemimpin memiliki kewenangan untuk mengevaluasi kinerja bawahan dan memberikan penghargaan serta hukuman.
3. Struktur tugas
Merupakan batasan dimana terdapat standar prosedur operasi untuk menyelesaikan tugas, sebuah gambaran rinci dari produk atau jasa yang telah jadi, dan indicator objektif mengenai seberapa baiknya tugas itu dilaksanakan.
Post a Comment for "Pendekatan Kontingen pada Kepemimpinan Model Kontingensi-Fiedler"