Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Cara Pembagian Kerja Serta Hierarki dalam Suatu Organisasi

 Pembagian kerja diperlukan dalam setiap Lembaga atau organisasi agar apa yang menjadi tujuan dan cita-citanya lebih mudah untuk terwujud. Dengan adanya pembagian kerja pekerjaan pun akan terasa menjadi lebih mudah. Adanya pembagian kerja membuat beban yang besar menjadi terbagi-bagi dan terasa lebih ringan.

Manfaat yang akan didapatkan dengan melakukan pembagian kerja:

1. Batas wewenang, tanggung jawab, dan batasan disetiap tugas sudah jelas.

2. Pekerjaan akan berjalan lebih lancar karena setiap orang yang ada dalam lembaga/organisasi tersebut sudah mengetahui dengan pasti apa tugas yang harus mereka laksanakan tanpa harus selalu menunggu konfirmasiatau komando ketua/kepala organisasi.

3. Pekerjaan yang dilakukan antar anggota dalam organisasi tersebut tidak saling tumpang tindih karena masing-masing dari mereka telah mengetahui batasan pekerjaan mereka masing-masing.

4. Pengamatan kinerja setiap anggota organisasi lebih mudah dilakukan.

5. Dapat menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan kebutuhan pendidikan bagi karyawan.

Berdasarkan pendapat Sondang P Siagian (2011:10) terdapat tiga alasan diadakannya pembagian kerja, antara lain :

1. Beban kerja yang harus ditanggung.

2. Pekerjaan yang beragam jenisnya.

3. Perlu berbagai spesialis dalam setiap bagian pekerjaan tertentu.

Pembagian kerja para anggota didasarkan padaukuran dimensi-dimensi berikut ini:

1. Perincian aktivitas

Perincian aktivitas berisi daftar tugas rutin yang harus dilakukan setiap orang tertentu.

2. Perincian tugas

Perincian tugas berisi panduan tertulis tentang bagaimana cara melakukan tugas rutin.

3. Beban tugas yang diberikan

Beban tugas merupakan keseluruhan tugas yang menjadi tanggung jawab dan harus dikerjakan oleh pegawai.

4. Pemahaman tugas

Setiap orang dalam organisasi atau Lembaga yang diberi bagian tugas harus memiliki pemahaman atas tugas yang mereka miliki dengan benar sehingga pekerjaan terselesaikan dengan benar.

5. Pemerataan pembagian tugas

Pembagian tugas antar anggota harus dilakukan secara adil dan merata agar tidak timbul rasa iri hati yang nantinya akan berimbas pada iklim kerja di Lembaga/organisasi tersebut.

6. Penempatan pegawai yang tepat

Beban pekerjaan yang harus diselesaikan dalam organisasi dibagikan kepada para anggotanya agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, setiap bagian pekerjaan harus diberikan pada orang yang tepat sesuai dengan keahlian pada bidangnya masing-masing. Hal tersebut harus dilakukan agar pekerjaan benar-benar dapat diselesaikan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan pembagian wewenang, yaitu sebagai berikut:

1. Komitmen untuk bertanggung jawab

Pada saat terdapat pembagian wewenang, orang yang bertanggung jawab pada bagian tugas tersebut adalah orang yang memberi dan menerima wewenang.

2. Kejelasan wewenang

Penugasan atas wewenang tertentu dari atasan ke bawahannya harus jelas.

3. Kepercayaan Pelaksanaan

Saat atasan membagikan tugas kepada para bawahannya harus disertai dengan rasa kepercayaan pada mereka sehingga tidak saling curiga dan iklim kerja menjadi bagus.

4. Pelimpahan pekerjaan

Pada saat atasan melimpahkan suatu pekerjaan pada bawahannya, ia harus membimbing, memberi petunjuk, dan memberi arahan kerja terlebih dahulu pada orang yang akan menerima wewenang tersebut sehingga ia paham atas apa yang akan dia kerjakan.

5. Pemberian wewenang

Saat wewenang telah dilimpahkan pada seseorang, maka orang tersebut memiliki kebebasan dalam memilih cara untuk dapat melaksanakan wewenang tersebut selama tidak melanggar aturan dan tetap berorientasi pada pencapaian tujuan organisasi. (Sutarto, 2015)

B. Hierarki

Sejak awal era industrialisasi, manajer sudah mulai bertanya-tanya mengenai jumlah orang dan departemen yang dapat ditangani oleh seseorang secara efektif. Pertanyaan ini menyangkut mengenai rentang kendali manajemen. Rentang kendali manajemen mengacu pada jumlah orang dan departemen yang melapor langsung pada seorang manajer tertentu

Setelah pekerjaan dibagi-bagi dan rentang kendali manajemen terbentuk, manajer dapat memutuskan rantai komando, menentukan siapa melapor kepada siapa. Jalur pelaporan ini merupakan sifat menonjol dalam bagan organisasi manapun.

Hasil dari keputusan ini membentuk sebuah pola bertingkat yang kita sebut hierarki, dengan puncak dari hierarki adalah manajer peringkat senior yang umumnya kita sebut CEO( Chief Executive Officer)

Pemilihan rentang kendali manajemen harus memadai hierarki organisasi karena

1. Rentang dapat mempengaruhi hubungan kerja dalam sebuah departemen tertentu.

● Rentang yang lebar berarti terlalu banyak karyawan yang harus diperhatikan seorang manajer sehingga karyawan kurang mendapat pengarahan dan pengendalian dari manajer.

● Rentang yang sempit akan membuat membuat manajer kurang termanfaatkan sehingga tidak efisien

2. Rentang dapat mempengaruhi kecepatan pembuatan keputusan dalam situasi yang harus melibatkan berbagai tingkat dalam organisasi.

● Rentang sempit akan menimbulkan hierarki tinggi dengan banyak tingkat antar manajer tertinggi dan terendah. Dalam organisasi ini rantai komando yang panjang memperlambat pembuatan keputusan.

● Rentang yang lebar menciptakan hierarki datar dengan tingkat manajer lebih sedikit antara puncak dan bawah.

Post a Comment for "Cara Pembagian Kerja Serta Hierarki dalam Suatu Organisasi"

https://www.highrevenuegate.com/rm48sp80?key=80ede93ca6008ab42dbbb3a76c641f12