Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Teknologi Cara Kerja,Contoh Penggunaan dan Perkembangan Fluid Energy Mills di Industri

 

Perkembangan teknologi Fluid energy mills ditandai dengan dilengkapi penyekat silinder yang meluas ke ruang penggilingan pabrik. Sekat silinder menyediakan cara yang efisien untuk memisahkan partikel
halus dari aliran produk. Penemuan ini berkaitan dengan perbaikan dan peningkatan kualitas dalam Fluid energy mills, dan lebih khusus lagi dengan metode baru untuk mencegah penarikan dini partikel kasar(partikel yang berukuran lebih besar) dari zona pengolahan mills. 

Fluid energy mills, "mikronizer", digunakan untuk menggiling halus berbagai bahan, yaitu silika, garam, pigmen, dan sejenisnya, menjadi bentuk seperti bubuk. Fluid energy mills “Mikronizer” konvensional umumnya menyediakan ruang penggilingan di mana aliran gas di bawah tekanan dialihkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan pusaran di dalam ruang tersebut. Bahan yang akan diolah dimasukkan ke dalam ruang, dan aksi pusaran di dalamnya menyebabkan partikel-partikel tersebut saling bertabrakan, partikel yang lebih besar dibawa keluar oleh gaya sentrifugal dan partikel yang lebih halus melayang ke bagian dalam sampai ditarik dari bagian tengah ruang penggilingan. Umpan masuk pada Fluid energy mills “Mikronizer” ini ditempatkan untuk memasukkan material umpan di dekat pinggiran ruang penggilingan. Hal ini dilakukan untuk mencegah partikel umpan kasar(partikel yang berukuran lebih besar) tersapu keluar dari gilingan sebelum digiling atau terjadi pelepasan prematur. Kecenderungan partikel kasar(partikel yang berukuran lebih besar) untuk terlepas sebelum waktunya atau dapat disebut dengan pelepasan prematur akan merugikan. Pengaturan umpan umumnya memasukkan material yang akan diproses pada sudut sedemikian rupa sehingga arah gerakannya berada pada arah rotasi utama yang dipertahankan di dalam ruang penggilingan. Susunan ini selanjutnya membantu dalam mengurangi kecenderungan partikel kasar untuk ditarik sebelum waktunya atau dengan kata lain mengurangi kemungkinan terjadi pelepasn prematur. Terlepas dari berbagai pengaturan dan tindakan pencegahan yang telah diambil dengan metode dan cara sebelumnya,
masih ada kecenderungan yang nyata untuk partikel kasar (partikel yang berukuran lebih besar ) ditarik sebelum waktunya atau terjadi pelepasan prematur dari ruang penggilingan, sehingga mengurangi efisiensi operasi.

Oleh karena itu, tujuan dari penemuan teknologi berupa penyekat silinder adalah untuk menyelesaikan penggilingan fluid energi mills, dan untuk meningkatkan klasifikasi partikel dengan menghalangi pelepasan prematur dari partikel berukuran lebih besar pada milling chamber.
Gambar Rangkaian Alat Fluid Energi Mill


Fluid energy mill memiliki lintasan berbentuk elips dengan ukuran diameter 20 – 200 mm. Partikel padat disuspensikan dalam mill dengan arus gas pembawa yang memiliki kecepatan tinggi. Gas inert, biasanya udara, masuk melalui fluid inlet nozzle, sedangkan partikel padat masuk melalui solids inlet. Reduksi ukuran partikel zat padat terjadi karena atrisi dan tumbukan antar partikel. Mill ini memiliki saluran keluar yang dilengkap dengan classifier yang memungkinkan gas inert untuk keluar tetapi mencegah partikel lewat sampai ukuran partikel cukup halus. Alat ini dapat mereduksi ukuran partikel hingga 2 – 10 μm dan mampu menerima umpan patikel padat yang berukuran hingga 2 in, namun akan
lebih efektif apabila umpan berukuran sekitar 100 mesh.
Skema Alat Fluid Energi Mill



Kelebihan
1. Fluid energy mills tidak memiliki rangkaian alat yang bergerak
sehingga kontaminasi akibat keausan mesin dapat diminimalkan.
2. Rangkaian alatnya mudah disterilisasi.
3. Menghasilkan reduksi partikel yang kecil (2 – 10 μm)
Kekurangan
1. Adanya kemungkinan terbentuk agregat setelah proses milling.

Banyak bahan yang telah berhasil diproses dengan Fluid Energy Mills termasuk produk makanan, farmasi, bahan kimia, antibiotik, plastik, pigmen, pewarna, insektisida,logam bubuk, kosmetik, bahan organik dan anorganik, mineral, dan bijih non logam. Fluid Energy Mills memungkinkan proses dan fungsi sebagai berikut :
1. Pencampuran atau pelapisan suatu bahan dengan bahan lainnya sekaligus menggiling dan mengklasifikasikan.
2. Pengeringan dan penggilingan bahan lembab secara bersamaan dengan menggunakan udara tekan yang dipanaskan.
3. Reduksi material yang tersuspensi dalam cairan.
4. Reaksi kimia tertentu yang memiliki hubungan langsung dengan mikron, partikel berukuran seperti oksidasi.
Fluid Energy Mills banyak digunakan dalam industri farmasi untuk :
1. Digunakan dalam penggilingan bahan terolabil
2. Dipilih oleh pabrik ketika tingkat kemurnian obat yang lebih tinggi digunakan
3. Digunakan untuk enggilingan halus seperti kaolin, zirkon, titanium, kalsium, dan alumina.

Post a Comment for "Teknologi Cara Kerja,Contoh Penggunaan dan Perkembangan Fluid Energy Mills di Industri"

https://www.highrevenuegate.com/rm48sp80?key=80ede93ca6008ab42dbbb3a76c641f12