Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Mekanisme Kerja Ball Mill Pada Industri

 

Ball mill biasanya berbentuk silinder horisontal yang berputar di sumbu horizontalnya. Di dalamnya berisi padatan bola keras (biasanya terbuat dari logam) yang mengisi hingga separuh volume silinder. Bola ini bertindak sebagai grinding medium. Putaran mill menyebabkan bola-bola ini terangkat ke atas hingga ketinggian tertentu kemudian jatuh menimpa umpan padatan di bawahnya. Proses ini berlangsung berulang kali hingga ukuran padatan ter-reduksi menjadi ukuran yang diinginkan.

Produk yang sudah halus kemudian dapat dikeluarkan melalui dengan beberapa cara, diantaranya melalui lubang yang terdapat pada periferi (sisi bagian keluar mill) yang dibantu oleh kemiringan mill, overflow melalui lubang yang terpasang pada sumbu horizontal (hollow trunion), dan dihembus oleh udara (untuk partikel yang sangat halus dan kering). Putaran silinder mill menyebabkan gaya sentrifugal pada bola sehingga bola cenderung menempel di dinding bagian dalam mill, ikut terangkat ke atas. Di suatu posisi dalam mill, gaya gravitasi yang lebih besar dibanding gaya sentrifugal menyebabkan bola kembali jatuh ke bawah, menimpa padatan umpan di bawahnya sehingga proses grinding dapat terjadi.

Gaya sentrifugal akan semakin besar seiring dengan bertambahnya kecepatan putaran silinder mill. Pada suatu kecepatan putaran mill tertentu, gaya sentrifugal yang dialami bola di posisi tertingginya akan lebih besar dibanding gaya gravitasi. Hal ini menyebabkan bola mengalami sentrifugasi, menyebabkan bola selalu menempel pada dinding mill dan tidak jatuh ke bawah sehingga proses grinding akan minimum. Kecepatan minimum putaran mill yang menyebabkan sentrifugasi disebut dengan kecepatan kritis (n
c).

Post a Comment for "Mekanisme Kerja Ball Mill Pada Industri"

https://www.highrevenuegate.com/rm48sp80?key=80ede93ca6008ab42dbbb3a76c641f12