Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Proses Pemisahan Distilasi Secara Immiscible,Pengertian beserta Contoh Penerapannya

 

    Proses pemisahan merupakan salah satu inti dari bidang teknik kimia. Pada industri kimia, pemisahan dilakukan pada unit persiapan untuk mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan pada unit proses dan juga dilakukan pada unit finishing untuk memurnikan produk hasil reaksi agar produk yang didapatkan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.

    Proses pemisahan terjadi pada campuran. Campuran dapat dipisahkan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen yakni pencampuran antara dua bahan atau lebih yang berfase sama dan pada akhir pencampuran tidak terlihat batas antar bahan karena molekul-molekulnya yang bercampur, seperti garam yang larut dalam air. Campuran heterogen adalah pencampuran dua bahan atau lebih yang memiliki beda fase dan terlihat jelas batas fase antar kedua bahan. Proses pemisahan untuk campuran heterogen biasanya didasarkan pada perbedaan ukuran partikel antar fase atau atas perbedaan densitas (Purwono dkk, 2005).

    Distilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasar perbedaan titik didihnya. Uap yang dibentuk selama distilasi makin lama makin jenuh dan makin banyak mengandung komponen yang lebih mudah menguap (yaitu komponen yang titik didihnya rendah) (Perry, 1999). Sehingga komponen yang diuapkan tersebut diembunkan, dan campuran dapat dipisahkan.

Campuran
immiscible merupakan campuran antara dua atau lebih cairan yang tidak saling larut akibat sifat molekul yang berbeda (misalnya: kepolaran bahan), seperti minyak yang bersifat non polar tidak bisa larut dalam air yang bersifat polar. Karena minyak dan air bersifat immiscible, maka kedua zat tersebut akan mendidih bersama pada suhu campuran yang lebih rendah dari titik didih solvennya yakni air sehingga minyak pada hasil uap akan lebih banyak karena titik didih minyak di bawah titik didih air. Hal ini sangat menguntungkan karena suhu operasi menjadi rendah sehingga kerusakan alat dapat diminimalisir. 

    Untuk suatu keadaan, dimana bahan volatil (A) yang tidak larut dalam air (immiscible) maka komponen A dapat dipisahkan dengan operasi distilasi kukus. Cairan akan mendidih jika tekanan uap total dari cairan sama dengan tekanan sistem.Berdasarkan keadaan ini, maka suhu didih cairan dapat diturunkan dengan penurunan tekanan sistem. Selain itu untuk menurunkan titik didih cairan dapat dilakukan dengan menambahkan uap inert ke dalam sistem. Uap inert tersebut akan memiliki kontribusi
pada tekanan uap, sehingga cairan akan mendidih pada tekanan yang lebih rendah. Bahan inert harus mudah dipisahkan dari distilat dan tidak bereaksi dengan komponenkomponen yang diambil sebagai produk. Uap bahan inert yang ditambahkan ke dalam sistem biasanya berupa kukus (
steam), sehingga distilasi ini sering disebut sebagai distilasi kukus.

    Contoh distilasi di industri ialah pemisahan minyak mentah ke dalam fraksifraksi, yang memiliki titik didih tertentu dan berbeda-beda. Hal ini karena jenis komponen hidrokarbon begitu banyak, sehingga memiliki titik didih yang beragam. Secara sederhana prosesnya, minyak mentah dipanaskan dalam boiler pada suhu tinggi (± 600 °C), kemudian minyak dialirkan ke menara distilasi, dalam menara distilasi uap minyak mentah bergerak keatas, dalam pergerakannya, uap minyak mentah menjadi dingin karena terkondensasi dalam bentuk cairan, cairan tersebut diperoleh dalam suhu tertentu ini disebut fraksi. Fraksi yang memiliki titik didih tinggi akan terkondensasi bagian bawah menara, dan yang memiliki titik didih rendah terkondensasi di bagian atas.

Post a Comment for "Proses Pemisahan Distilasi Secara Immiscible,Pengertian beserta Contoh Penerapannya"

https://www.highrevenuegate.com/rm48sp80?key=80ede93ca6008ab42dbbb3a76c641f12