Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Pengertian,Sejarah,dan Manfaat Adhesive (Perekat) di Kehidupan Sehari-Hari

Adhesive (perekat) adalah bahan yang digunakan dalam proses penggabungan dua bahan atau lebih, baik itu bahan yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Hal ini dikarenakan adanya gaya-gaya pengikat antar permukaan, yaitu gaya valensi atau gaya ikatan ion dan gaya saling mencengkram antara perekat dengan bahan yang direkat. Bahan lapisan adhesive umumnya adalah polimer (alami atau sintetis) dan ketebalan lapisan perekat biasanya tidak melebihi 0.02" atau 0,5 mm. Meskipun penggunaan adhesive dalam jumlah relatif sedikit namun kekuatannya dapat merekatkan barang yang direkatkan. Kekuatan dari ikatan adhesive ditentukan oleh kekuatan jenis bahan adhesive dan struktur permukaan barang yang akan direkatkan.

Adhesive sudah banyak digunakan semenjak 200.000 tahun yang lalu, awal dari penggunaan perekat alami itu berasal dari orang yang bernama Neanderthal yang coba untuk mengikat perkakas batu pada pegangan kayu dengan menggunakan perekat alami tar yang berasal dari penyulingan kering kulit pohon brich. Saat ini perekat alami yang banyak digunakan itu berasal dari karet alam, yang mana bahan ini banyak digunakan dalam pembuatan adhesive dari dari tahun 1862. Dan setelah itu penggunaan adhesive mulai berkembang dengan pesat hinggan menghasilkan beberapa adhesive sintetis yang berasal dari bahan bahan resin atau plastik seperti neoprenes, epoxies, dan acrylonitriles yang mana semua bahan itu ditemukan semenjak perang dunia II.

Manfaat perekat pada dasarnya adalah penyambung atau menyatukan bahan-bahan satu sama lain. Pemilihan jenis perekat dilakukan dengan melihat beberapa hal, diantaranya adalah informasi bahan yang digunakan, beban pada ikatan, syarat pemrosesan, kondisi penggunaan harus sesuai dengan perekat yang akan digunakan terutama bagi kekuatan adhesi dan kohesi.

Dalam penggunaanya adhesive memiliki keuntungan dan kelemahan, yang dijabarkan berikut.

Kelebihan dari adhesive yaitu:

1. Menyediakan area penahan stres yang besar.

2. Memberikan kekuatan tumpu yang sangat baik.

3. Meredam getaran dan menyerap goncangan.

4. Meminimalkan atau mencegah galvanik korosi antara logam yang berbeda.

5. Menggabungkan semua bentuk dan ketebalan.

6. Memberikan kontur yang halus.

7. Mensegel sendi antar benda.

8. Dapat menggabungkan bahan yang sama maupun bahan yang berbeda

9. Lebih murah dan lebih cepat dalam pengikatan mekanis.

Sedangkan, kekurangan dari adhesive adalah:

1. Permukaan harus dibersihkan dengan hati-hati.

2. Waktu proses pembuatan yang lama.

3. Tidak tahan akan panas dengan suhu yang tinggi

4. Proses harus sering dikontrol karena dapat menyebabkan kekakuan hingga retak.

5. Pemeriksaan sambungan sulit.

6. Masa penggunaan tergantung pada lingkungan.

7. Pelatihan khusus untuk perawatan diperlukan.

Pemilihan adhesive yang tepat sangat penting untuk menghasilkan ikatan yang kuat dan tahan lama. Tidak seperti termoplastik, adhesive termoset tidak meleleh atau mengalir saat dipanaskan, tetapi menjadi kenyal dan hilang kekuatan. Rantai molekul yang ada dalam perekat termoset mengalami ikatan silang ireversibel selama pengawetan. Perekat termoset yang paling dikenal adalah keluarga epoksi. Keterbatasan perekat lain untuk menggabungkan bahan yang berbeda telah diselesaikan dengan perekat epoksi, dan saat ini perekat ini banyak digunakan (A. Pizzi, 2003). 

Post a Comment for "Pengertian,Sejarah,dan Manfaat Adhesive (Perekat) di Kehidupan Sehari-Hari"

https://www.highrevenuegate.com/rm48sp80?key=80ede93ca6008ab42dbbb3a76c641f12