Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Pengertian dan Pendekatan Definisi dari Kualitas

 Kualitas umumnya mengacu pada parameter yang menentukan seberapa buruk atau baik suatu produk atau layanan. Dan, penentuan parameter-parameter tersebut umumnya bersifat relatif atau bisa berbeda tiap individu. Oleh karena itu, tiap orang dapat menemukan berbagai definisi kualitas yang beragam dan sulit untuk mendefinisikan kualitas secara universal. Misalnya, American Society for Quality berpendapat kualitas adalah istilah subjektif dimana setiap orang memiliki definisinya sendiri. Dalam penggunaan teknis, kualitas dapat memiliki dua arti (1) karakteristik produk atau layanan yang bergantung pada kemampuannya untuk memberikan kepuasan secara tersurat (dalam kata-kata) atau tersirat (dapat memenuhi kebutuhan) dan (2) produk atau layanan yang bebas dari kekurangan.

Sedangkan menurut Feigenbaum (dalam Charantimath, 2017), kualitas adalah gabungan dari beberapa karakteristik produk dan jasa seperti pemasaran, perencanaan, perancangan, dan pemeliharaan atas produk dan jasa yang digunakan dapat memenuhi harapan pengguna.

Menurut Garvin (dalam Dahlgaard dkk., 2005), kualitas memang dapat mempunyai arti yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Garvin mengidentifikasi bahwa terdapat lima pendekatan dalam mendefinisikan kualitas. Kelima pendekatan tersebut antara lain:

1. Transcendent Approach

Kualitas suatu produk atau layanan dipandang sebagai innate excellence yaitu sesuatu yang bisa dirasakan atau diketahui, tetapi sulit untuk didefinisikan atau dirumuskan. Pada pendekatan ini, kualitas baru bisa dipahami melalui pengalaman yang didapatkan dari paparan berulang (repeated exposure).

2. Product-based Approach

Pada pendekatan ini, kualitas dianggap sebagai sebuah objek yang dapat diukur dan diperiksa ketepatannya. Perbedaan kualitas menunjukkan adanya perbedaan atribut yang dimiliki produk secara objektif. Pendekatan ini tidak dapat menjelaskan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi tiap individu karena pendekatannya sangat objektif.

3. User-based Approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa tingkatan mutu/kualitas tergantung pada individu yang menilainya, sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang (maximum satisfaction) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Karena pendekatan ini sangat subjektif, maka produk yang dinilai berkualitas baik oleh satu individu belum tentu dinilai sama oleh individu lain.

4. Manufacturing-based Approach

Kualitas didefinisikan sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan spesifikasi (conformance to specifications). Pada pendekatan ini, perusahaan akan menetapkan standar-standar kesesuaian dengan spesifikasi yang digunakan untuk penentuan kualitas produk atau layanan, sehingga konsumen harus menerima standar-standar yang telah ditetapkan produsen atas produk atau layanan yang dibeli.

5. Value-based Approach

Kualitas didefinisikan sebagai kinerja atau kesesuaian dengan biaya yang dapat diterima. Dalam pendekatan ini, kualitas didefinisikan dalam hal biaya dan harga. Produk yang berkualitas adalah produk yang memberikan kinerja pada harga yang dapat diterima atau kesesuaian dengan daya beli suatu individu.

Post a Comment for "Pengertian dan Pendekatan Definisi dari Kualitas "

https://www.highrevenuegate.com/rm48sp80?key=80ede93ca6008ab42dbbb3a76c641f12