Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

10 Unsur Utama Yang Menjadi Karakteristik Total Quality Management (TQM)

 Ada 10 unsur utama yang menjadi karakteristik TQM menurut Goetsch dan Davis, yakni sebagai berikut (Masinambow et al., 2019).

1. Fokus pada Pelanggan

Dalam TQM, fokus kepada pelanggan, baik secara internal maupun eksternal, merupakan hal yang penting. Sisi eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada para pelanggan. Sedangkan, sisi internal berfokus pada kualitas manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.

2. Obsesi terhadap Kualitas 

Penentu akhir kualitas perusahaan yang menganut sistem TQM adalah pelanggan, baik yang berfokus pada internal maupun eksternal. Organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau bahkan melebihi kualitas yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa semua karyawan pada setiap level berusaha untuk melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif “bagaimana agar kita dapat melakukannya dengan lebih baik?”. Apabila suatu organisasi terobsesi dengan kualitas, maka berlaku prinsip “good enough is never good enough”.

3. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM. Penerapannya berlaku di berbagai hal, terutama untuk mendesain pekerjaan, pengambilan keputusan, hingga pemecahan masalah. Untuk itu, berbagai data sangat diperlukan untuk menyusun patok duga, memantau prestasi, serta melaksanakan perbaikan.

4. Komitmen Jangka Panjang

TQM tergolong sebagai suatu paradigma baru dalam bisnis. Untuk itu, budaya perusahaan yang baru dibutuhkan pula untuk beradaptasi. Komitmen jangka panjang sangat penting dalam mengadakan perubahan agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.

5. Kerja Sama Tim (teamwork)

Pengelolaan organisasi secara tradisional sering kali menciptakan persaingan antardepartemen di dalam organisasi tersebut agar daya saingnya terdongkrak. Namun, persaingan internal tersebut cenderung hanya menghabiskan energi yang seharusnya dipusatkan pada upaya perbaikan kualitas. Sementara itu, prinsip TQM mengedepankan kerja sama tim serta kemitraan yang dijalin, baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitarnya guna menghindari konflik.

6. Perbaikan Sistem secara Berkesinambungan

Tiap produk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang dihasilkan dapat terjaga bahkan meningkat.

7. Pendidikan dan Pelatihan

Dewasa ini, masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Mereka beranggapan bahwa perusahaan bukanlah sekolah, dan yang diperlukan adalah tenaga terampil siap pakai Perusahaan seperti itu hanya akan memberikan pelatihan sekadarnya kepada karyawannya. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak berkembang dan sulit bersaing dengan perusahaan lain.

Sedangkan, dalam perusahaan yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar sehingga berlaku prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.

8. Kebebasan yang Terkendali

Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat. Selain itu, unsur ini juga dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan yang diambil karena pihak yang terlibat lebih banyak.

Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik. Karyawan melakukan standarisasi proses dan mereka juga yang berusaha mencari cara untuk meyakinkan setiap orang agar bersedia mengikuti prosedur standar tersebut.

9. Kesatuan Tujuan

Perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan agar TQM dapat diterapkan dengan baik. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan mengenai upah dan kondisi kerja. Melainkan, lebih di arah objektif yang ingin dicapai bersama.

10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan TQM. Usaha untuk melibatkan karyawan membawa 2 manfaat utama. Pertama, hal ini akan meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang lebih baik, atau perbaikan yang lebih efektif karena mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan karyawan juga meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya. Pemberdayaan dapat melibatkan karyawan dalam memberikan pengaruh yang sangat berarti.

Post a Comment for "10 Unsur Utama Yang Menjadi Karakteristik Total Quality Management (TQM)"

https://www.highrevenuegate.com/rm48sp80?key=80ede93ca6008ab42dbbb3a76c641f12