Aplikasi Ecomaterial pada Bidang Konstruksi
Eco material sederhana terutama yang bersumber dari alam sebenarnya sudah sangat lazim dijadikan material konstruksi bangunan tradisional. Masyarakat pedesaan lebih sering menggunakan bahan alam seperti kayu dan bambu dalam proses konstruksi dibandingkan menggunakan material modern seperti baja ringan. Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan eco material dalam bidang konstruksi semakin luas hingga tercipta material-material baru yang bersumber selain dari alam dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Beberapa eco material yang telah digunakan sebagai bahan konstruksi yaitu:
1. Panel kayu daur ulang
Material berupa kayu sudah sangat lazim digunakan dalam konstruksi, baik sebagai struktur penopang ketika proses konstruksi maupun sebagai bahan konstruksi itu sendiri. Bangunan yang terbuat dari material kayu memiliki kesan yang estetik dan lebih sejuk dibandingkan material berupa beton. Akan tetapi, kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan berasal dari penebangan pohon-pohon yang sudah besar sehingga meskipun bersifat biodegradable jika permintaannya sangat banyak maka akan merusak banyak ekosistem hutan. Oleh karena itu, dikembangkan material konstruksi yang berasal dari kayu daur ulang dan digunakan sebagai panel dinding (Yusof, dkk., 2021).
Limbah kayu yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan panel daur ulang bervariasi, mulai dari limbah serutan kayu, kepingan kayu, hingga balok-balok kecil. Limbah kayu tersebut direkatkan menggunakan lem berbahan vinyl atau berbahan pati dan dicetak sesuai dengan keinginan. Karena berbahan dasar kayu, panel tersebut bersifat isolator panas yang baik, ringan, dan bisa menyerap suara dengan baik (Merli, dkk., 2021).
2. Green roof
Green roof merupakan salah satu bentuk teknologi bangunan hijau yang memanfaatkan tanaman dengan tujuan mengurangi dampak lingkungan akibat berkurangnya lahan terbuka hijau. Secara umum, green roof terdiri dari lapisan tanaman, media tumbuh, filter, drainase, lapisan penghalang air, dan lapisan perlindungan atap. Tanaman yang digunakan biasanya adalah kelompok tanaman yang tahan kondisi ekstrem seperti sukulen, rumput, dan tanaman sedum.
Bagian-bagian Green Roof |
Penggunaan green roof memiliki manfaat dapat meningkatkan kualitas udara, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi suhu permukaan bangunan, pengurangan aliran air permukaan dan erosi tanah, serta pengurangan beban pada saluran pembuangan air hujan. Akan tetapi, biaya instalasi green roof saat ini masih relatif mahal dan perawatannya cenderung rumit jika dibandingkan atap konvensional (Kusumo dan Nuraini, 2019).
3. Beton dari terak baja (steel slag) dan abu terbang (fly ash)
Salah satu limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan bijih besi adalah terak baja (steel slag). Steel slag tersusun dari campuran oksida-oksida logam dan silikon dioksida, serta sebagian kecil sulfida logam. Kandungan yang terdapat di dalam steel slag membuatnya bisa digunakan sebagai penyuplai unsur hara di dalam tanah, karena mengandung unsur mikro dan makro bagi perkembangan tumbuhan. Dalam bidang material, steel slag bisa digunakan sebagai bahan pembuatan beton. Selain steel slag, abu terbang (fly ash) yang merupakan limbah pembakaran batu bara juga bisa digunakan sebagai bahan pembuatan beton. Steel slag dan fly ash bisa digunakan sebagai pengganti sebagian atau seluruh semen dalam pembuatan beton konvensional. Beton berbahan steel slag dan fly ash memiliki kekuatan yang hampir sama dengan beton konvensional, sehingga bisa digunakan untuk berbagai konstruksi bangunan. Selain itu, penggunaan semen dalam pembuatan beton menjadi berkurang sehingga bisa mengurangi penggunaan batu kapur dan tanah liat sebagai bahan baku semen. Akan tetapi, terdapat resiko kontaminasi limbah industri dalam steel slag dan fly ash yang dapat mempengaruhi kualitas beton dan pekerja yang terlibat dalam produksi beton (Hadi dan Al-Khafaji, 2020).
4. Beton ringan dari limbah kaca
Limbah kaca daur ulang yang berbentuk serbuk (waste glass powder) dapat digunakan sebagai material tambahan dalam pembuatan Autoclaved Aerated Concrete (AAC). AAC merupakan jenis beton ringan yang terbuat dari campuran semen, pasir, air, dan bahan pengisi berupa partikel padatan. Penggunaan Waste glass powder pada pembuatan AAC memiliki beberapa keuntungan, antara lain dapat mengurangi limbah kaca dan memperpanjang masa pakai bahan konstruksi. Selain itu, Waste glass powder juga dapat meningkatkan sifat mekanik dan termal AAC, seperti kekuatan tekan dan konduktivitas termal. Akan tetapi, terdapat resiko kontaminasi limbah industri dalam waste glass powder yang dapat mempengaruhi kualitas AAC dan pekerja yang terlibat dalam produksi AAC (Sutcu, dkk., 2020).
Post a Comment for "Aplikasi Ecomaterial pada Bidang Konstruksi"