Latar Belakang Dilakukannya Polimer Blending
Perkembangan teknologi yang semakin maju, mendorong meningkatnya perkembangan industri. Salah satu industri yang mengalami perkembangan adalah industri material polimer. Polimer merupakan salah satu material yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Polimer banyak digunakan sebagai bahan dasar kemasan produk, kerangka alat-alat elektronik, dan masih banyak lagi. Polimer memiliki sifat yang ringan dibandingkan logam, tahan terhadap korosi, lebih ekonomis, dan mudah dibentuk. Namun, di sisi lain polimer juga memiliki kelemahan pada sifat termal dan mekaniknya, salah satunya adalah sifatnya yang getas.
Sifat termal dan mekanik pada polimer memiliki potensi untuk ditingkatkan kualitasnya. Peningkatan sifat mekanik polimer antara lain dengan peningkatan kekuatan, ketangguhan, dan keuletannya. Peningkatan sifat mekanik polimer dapat dilakukan dengan pencampuran beberapa polimer atau disebut juga dengan polymer blending. Blending merupakan suatu metode pencampuran antara dua ata lebih polimer yang berlangsung secara fisik (kontak permukaan), yaitu dengan interaksi antar molekul polimer. Polymer blending dikembangkan dengan tujuan untuk mendapatkan sifat termal dan mekanik yang unggul dari masing-masing jenis polimer, sehingga akan dihasilkan paduan yang memiliki sifat yang lebih unggul. Oleh karena itu, sifat campuran polimer sangat dipengaruhi oleh kompatibilisasi komponen-komponen dalam campuran polimer tersebut.
Strategi kompabilitas yang dilakukan pada proses polimer blending antara lain
(Utracki, 2003):
1. Pemilihan polimer yang tepat untuk membentuk campuran polimer yang diinginkan.
2. Penambahan sejumlah kecil co-solvent yang dapat melarutkan polimer-polimer yang akan dicampur. Bisa dilakukan penambahan surfaktan untuk meningkatkan proses pencampuran.
3. Penambahan kopolimer yang satu bagiannya dapat larut dalam satu fase, dan bagian lainnya dapat larut dengam fase lain.
4. Penambahan kopolimer core-shell dalam jumlah besar.
5. Pencampuran mekano-kimia.
Polymer blending memiliki keunggulan, antara lain:
a. Fabrikasi bahan baru dengan sifat yang diinginkan
b. Pengembangan material baru dengan biaya yang lebih efektif
c. Polymer blending menghasilkan polimer yang memiliki sifat lebih unggul, seperti kekuatan impak dan ketahanan pelarut yang lebih tinggi.
d. Polimer blending juga cocok untuk daur ulang
e. Peningkatan kinerja produk sesuai kebutuhan
f. Polymer blending juga memberikan keuntungan berupa peningkatan kemampuan proses, keseragaman produk, fleksibilitas pabrik, dan tingginya produktivitas. (Utracki, 2003).
Post a Comment for "Latar Belakang Dilakukannya Polimer Blending"